H. Achmad Syarief Hamka, S.Pd. : Bagi warga SMAN 1 Bangunrejo, tokoh kita yang satu ini termasuk wajah baru alias pendatang baru. Sosok yang arif, sabar, dan penuh semangat menjadi kesan pertama saat melihatnya. Beliau adalah kepala sekolah baru yang menggantikan kepala SMAN 1 Bangunrejo sebelumnya, yakni Drs. Tri Hartoto. Ia dilantik pada tanggal 10 Agustus 2010 dan resmi bertugas mulai tanggal 18 Agustus 2010 yang lalu. |
Beliau bernama lengkap Hi. Achmad Syarief Hamka, S.Pd. yang sering dipanggil Pak Syarief. Pak Syarief terlahir di Semarang pada tanggal 31 Oktober 1963. Sekarang beliau tinggal di kediamannya, Jalan Kejaksaan Pringsewu Barat, Kabupaten Pringsewu, bersama istrinya yang bernama Hj. Siti Aisyah dan tiga orang anaknya, yaitu Faisal Arif (masih kuliah), Nada Rifki (kelas 3 SMP), dan Gharizah Aulia (kelas 4 SD).
Pak Syarief, sapaan akrabnya, memulai jenjang pendidikan di SD Islam Sendang Goa, Semarang, Jawa Tengah pada tahun 1971. Kemudian, dia masuk ke SMPN 9 Semarang pada tahun 1977, lalu melanjutkan ke SMAN 2 Semarang tahun 1980. Selanjutnya, beliau meneruskan pendidikan D3 di FKIP Semarang sampai tahun 1983. Pada tahun 1996 beliau mengambil pendidikan Strata 1 (S1) di Universitas Lampung, Jurusan Pendidikan Akuntansi.
Awal karier Pak Syarief sebagai guru dimulai pada tahun 1989 di SMAN 1 Kalirejo. Lalu, pada tahun 2003 sampai dengan 2010, selain menjadi guru, beliau juga merangkap jabatan sebagai Waka Kurikulum SMAN 1 Kalirejo. Pada 18 Agustus 2010 yang lalu, karier beliau meningkat menjadi Kepala Sekolah di SMAN 1 Bangunrejo Lampung Tengah.
Pak Syarief yang mempunyai moto “Semangat dan Belajar Terus” ingin berusaha meningkatkan prestasi dan kualitas siswa-siswi SMAN 1 Bangunrejo, baik di bidang akademik maupun nonakademik.
Kesan pertama saat masuk ke SMAN 1 Bangunrejo, beliau mengatakan bahwa secara fisik SMA ini sudah bagus, memenuhi standar. Namun, secara nonfisik masih harus ditingkatkan. Untuk itulah, dia berharap agar semua elemen sekolah bersama-sama memajukan SMAN 1 Bangunrejo. Jadi, bukan hanya tanggung jawab kepala sekolah. “Tanpa dukungan semua pihak, saya bukanlah apa-apa. Nggak akan bisa memajukan sekolah ini sendirian”, demikian ujarnya.
Akhirnya, ketika ditanya tentang hari raya Idul Fitri kemarin, beliau menyampaikan, “Selamat hari raya Idul Fitri dari saya, dari pihak sekolah, dan dari istri-anak saya. Minal Aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin”.
Ya pak, selamat hari raya Idul Fitri juga. May today be better than tomorrow, red. (Junpi’o*)